Scroll images by bigoo.ws

Friday, February 17, 2006

Budaya Playboy Mencabar Negara Islam Teramai Di Dunia

"TIGA artis terkenal Indonesia - Sarah Azhari, Rachel Maryam Sayidina dan Femmy Permatasari mungkin ditawar pemilik majalah Playboy edisi Indonesia untuk berbogel. Ayu Azhari, Alya Rohali, Sophia Lajtuba dan Nafa Urbach tidak ketinggalan menjadi sasaran Playboy edisi republik itu.Bekas artis berani yang sudah bertaubat, Inneke Koesherawati mungkin dipujuk kembali ke kancah adegan bogel.Malah, pelakon remaja terkenal filem `Apa Ada Dengan Cinta', Dian Sastrowordoyo diumpan untuk ikut jejak langkah aktres tersohor China yang sedang mencipta nama di Hollywood, Bai Ling berbogel untuk majalah Playboy.
Bai Ling melakar kejutan apabila muncul artis Asia pertama China dalam era milenium berbogel untuk Playboy bagi edisi Jun 2005. Mungkin itu senario yang bakal berlaku jika Kerajaan Indonesia tetap dengan pendiriannya membenarkan pemegang lesen Playboy edisi Indonesia, PT Velvet Silver Media menerbitkan keluaran pertama Mac ini.

Jika itu berlaku, Indonesia adalah negara kedua selepas Jepun yang menerbitkan Playboy edisi tempatan. Hong Kong pernah membenarkan penerbitan dan penjualan Playboy tetapi lesen itu sudah pun ditarik balik.

Namun, andainya Playboy edisi Indonesia tetap diterbitkan, mungkin tersiar cerita seperti Barisan Pembela Islam mengamuk di Jakarta. Atau lebih buruk, kumpulan remaja Islam menyerang dua orang kuat Playboy edisi Indonesia, Avianto Nugroho serta Ponti Carrolus.
Soalnya, kenapa pemerintah Indonesia tergamak meluluskan penerbitan majalah lucah Playboy sedangkan mereka adalah negara yang mempunyai penduduk Islam paling ramai di dunia? Ketika ini, 88 peratus daripada 235 juta penduduk Indonesia adalah beragama Islam. Penerbitan Playboy edisi Indonesia pasti satu tamparan hebat kepada kerajaan pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono.

Walhal pada Julai 1999, polis Indonesia pernah bertindak tegas dengan menyoal siasat lima pengarang akhbar tabloid dan majalah kerana menyiarkan gambar artis dengan aksi mengghairahkan. Lima pengarang itu ialah Pengarah Majalah Popular, Mujimanto Asmotaruno, Koesnan Sukandar (Liberty), Nano Riantiaro (Matra), Drs Anggoro (Obyektif) dan Heru B Iskandar (Pop).

Namun awal bulan ini, secara tiba-tiba Avianto dengan gah mengeluarkan kenyataan akhbar betapa pihaknya akan menerbitkan Playboy edisi Indonesia. Bagaimanapun, Avianto memberi jaminan majalah itu tidak akan menyiarkan gambar berbogel seperti edisi Amerika Syarikat. Pengerusi Nahdatul Ulama (NU), Hasyim Muzadi adalah antara kumpulan ulama yang memberikan reaksi keras.

Menurut Hasyim, Indonesia bukannya negara Barat seperti Amerika dan Eropah. "Playboy sememangnya tiada tempat dalam norma sosial dan budaya kita. Indonesia bukan Eropah atau Amerika yang budaya dan reaksi mengenai isu bogel amat berbeza dengan kita. Pornografi tidak kira bagaimana ia cuba dibayangkan, hanya akan menjatuhkan moral remaja kita dan membawa bencana besar seperti peningkatan dalam kes rogol dan gangguan seksual. Ia juga umpama mengundang bencana. Jadi adalah lebih baik jika ia tidak diterbitkan."

Pendirian kumpulan ulama lain juga bernada tegas. Pengerusi Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Irfan Awas berkata: "Berbeza atau tidak, Playboy tetap Playboy. Ia adalah majalah lucah. Kata-kata mereka (penerbit Playboy edisi Indonesia) adalah pengucapan orang perniagaan. Majalah ini akan menghancurkan moral penduduk Islam Indonesia."

Majlis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah meminta kerajaan mengharamkan penerbitan Playboy edisi Indonesia. "Kerajaan mesti mengharamkan sebarang penerbitan berbentuk lucah," kata Pengerusi MUI, Ma`ruf Amin. MUI menegaskan ia sudah pun mengeluarkan fatwa sebelum ini betapa penerbitan bahan lucah adalah haram di sisi Islam.

"Majalah lucah seperti Playboy tidak patut diterbit dan diedarkan di Indonesia kerana ramai penduduk negara ini beragama Islam. Jika di Amerika atau Eropah...biarkanlah kerana mereka mengamalkan ajaran sekular," kata Ma`ruf dengan nada tegas.

Sehingga kini, pemerintah Indonesia belum mengeluarkan kenyataan rasmi mengenai masa depan majalah berkenaan. Apapun alasan Avianto dan Ponti, Indonesia sebenarnya sudah dua majalah iaitu FHM dan Maxim yang berperanan seperti Playboy. Isi kandungan FHM dan Maxim juga agak hangat sehingga ada kala mengundang kontroversi.

Begitupun, kerajaan pimpinan Susilo dilaporkan kian tertekan dengan kritikan terbuka pelbagai pihak yang jelas tidak dapat menerima hakikat Indonesia akan mempunyai Playboy edisi tempatan seperti beberapa negara sekular termasuk Brazil, Turki, Jepun, Sepanyol, Croatia dan Russia.

Agak aneh, pengedaran dan penjualan Playboy adalah diharamkan di sebahagian besar negara Asia seperti China, Korea Selatan, India, Myanmar, Malaysia, Thailand, Singapura, Taiwan dan Brunei.

Rakyat Indonesia pasti kecewa dan menerima tamparan hebat jika majalah itu berjaya menembusi pasaran kerana Playboy tidak dijual di negara jirannya, Australia. Pengharaman Playboy awalnya hanya meliputi negeri Queensland tetapi akhirnya pada 2000, Playboy tidak dibenarkan dijual di Australia. Penjualan Playboy di daerah di Amerika juga dikawal ketat. Biasanya Playboy hanya dijual di kedai arak. Malah, ada kedai buku di Amerika mengharamkan penjualan Playboy.

Soalnya, kenapa Kerajaan Indonesia pula bertindak lebih berani daripada Australia. Adakah mereka terpikat dengan keuntungan sehingga tergamak menjual harga diri! Jurucakap Playboy Amerika, Lauren Melone ketika membuat ulasan pertama rentetan kekecohan di Indonesia menegaskan republik adalah umpama `lombong emas' kerana memiliki pasaran yang sangat dinamik.

Tetapi, adakah penjualan Playboy edisi Indonesia akan memberikan keuntungan trilion atau bilion dolar kepada negara itu. Adakah Indonesia terlupa betapa negara itu sebenarnya sedang menghadapi krisis keruntuhan moral dan akhlak. Laporan terbaru dari seberang menyatakan VCD dan DVD lucah begitu mudah dijual di Indonesia.

Kini, Indonesia menerima ancaman terbaru iaitu pengedaran dan penjualan Playboy di pasaran terbuka. Ada pihak percaya Indonesia pasti membayar harga yang sangat mahal jika kes rogol meningkat di negara itu. Indonesia sebenarnya tidak memerlukan satu lagi masalah ciptaan sendiri sehingga membuatkan kerajaan terpaksa menanggung kerugian kalau berlakunya tunjuk perasaan hampir saban hari di jalanan di Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Balik Papan, Medan atau Ujung Pandang.

Sewajarnya, Indonesia mengambil pendekatan mudah dengan menarik balik lesen penerbitan dan penjualan Playboy. Apapun tindakan yang akan diambil oleh PT Velvet Silver Media, Indonesia lebih dirasakan `selamat' dengan berbuat demikian. Paling penting imej umat Islam di Indonesia lebih terpelihara.

Pada masa yang sama, Susilo tidak perlu pening kepala menangani kritikan demi kritikan, hentaman demi hentaman bakal dilontar pelbagai kumpulan agama di republik itu. Buat SBY, tepuk dada tanya. Kalau berani dilambung ombak, beliau sudah tentu bersedia membina rumah di tepi pantai!"

Kiriman : Jasin Muhammad, Kepala Batas.

3 Comments:

Anonymous Anonymous said...

SAYA HERU B. ISKANDAR, keberatan dengan artikel anda. Saya tidak pernah ditahan oleh Polisi Indonesia karena kasus Pornografhi, ketika saya menjabat sebagai pimpinan redaksi tabloid POP.
Malah saya memberikan keterangan kepada rekan-rekan POLISI, apa dan bagaimana pornografhi itu.
Saya adalah mantan wartawan kriminal di Jakarta, dan pernah melakukan investigasi di beberapa kota di Malaysia, untuk kepentingan media saya (ketika itu saya bekerja di harian JAYAKARTA) Jakarta.
Ingat saya seorang MUSLIM !
Supaya diketahui, Indonesia belum memiliki standarnisasi tentang pornografhi.
Jika bicara pornografhi, seharusnya Anda juga bicara tentang MORAL para ustad yang berkahwin dengan lebih dari 5 wanita. Otak siapa yang paling porno disini. Apakah nafsu atau pikiran anda yang berbuat demikian.
DI Chowkit, Kualalumpur, ada masjid negara. Disana banyak rumah tumpangan, yang setiap jumat banyak orang muslim yang mengaku kristen, kemudian melakukan perzinaan.
MALAYSIA dan Indonesia tidak sama. Malaysia adalah negara Islam, sedang Indonesia adalah sebuah Republik dengan aneka ragam agama dan adat istiadat.
Jika PLABOY dikatakan akan menganggu umad ISLAM, yang mana ? Bukankah umad kita yang penuh dengan kesyirikan menganggu mereka. Melempari dan menghancurkan gedung mereka. Apakah itu sikap seorang Muslim yang baik.
Kita sebagai muslim tidak hidup sendiri di Dunia. Banyak agama dan suku bangsa, serta budaya. Haruslah kita menghormati tersebut sebagai keanekaragaman, yang diciptakan oleh Tuhan yang maha kuasa.
Apakah yang Anda sebut sebagai pornografhi itu sudah memiliki batasannya. Kalau Anda menyebut sebagai hanya pandangan saja, itu karena egoisme saja. Karena semua orang punya kriteria tentang hal itu.
Haruslah diketahui, dalam setiap kitab suci pasti ada pembicaraan tentang seks. Apakah itu juga disebut sebagai pornografhi.
Saya empat tahun di Gombak, Kualalumpur. Saya melihat bagaimana para pria malaysia yang berjubah putih, main pelacur di rumah tumpangan di jalan Raja Alang. Mungkinkah salah satunya Anda atau teman Anda, di luar hari Jumat.
Saya berharap, Anda bisa menjadi seorang Islam yang moderat. Karena menurut saya, Agama harus menyesuaikan peradaban, bukan sebaliknya. Jika Anda keberatan, berarti anda harus banting komputer anda saat ini, karena didalamnya banyak peradaban yang bertentang dengan kitab suci.
Dan karena peradaban itulah kita mengetahui, bahwa kita tidak sendiri. Kita banyak muka, kepala dan hati. Tetapi jangan menjelekan orang karena anda tidak suka. Karena hati anda tidak bersih. Karena itu, bersihkah hjati anda, dan terimalah apa yang ada. Maka hal itu tidak akan membebani pikiran anda.
Kita lahir sebagai Islam, karena orangtua kita Islam. Kita lahir sebagai Kristen karena orangtua kita kristen. Kita tidak pernah menyuruh orang memeluk agama kita, karena itu dilarang nabi.
Maka kalau ada yang dirugikan akibat pornografhi, siapkan korban, siapkan siapa yang menjadi sebab. Barulah anda katakan kalau pornograhi adalah sebab yang mengakibatkan.
Jika Anda keberatan dengan surat saya ini, anda bisa kirim email ke saya di herbyjkT@yahoo.com.

9:45 PM  
Anonymous Anonymous said...

SAYA HERU B. ISKANDAR, keberatan dengan artikel anda. Saya tidak pernah ditahan oleh Polisi Indonesia karena kasus Pornografhi, ketika saya menjabat sebagai pimpinan redaksi tabloid POP.
Malah saya memberikan keterangan kepada rekan-rekan POLISI, apa dan bagaimana pornografhi itu.
Saya adalah mantan wartawan kriminal di Jakarta, dan pernah melakukan investigasi di beberapa kota di Malaysia, untuk kepentingan media saya (ketika itu saya bekerja di harian JAYAKARTA) Jakarta.
Ingat saya seorang MUSLIM !
Supaya diketahui, Indonesia belum memiliki standarnisasi tentang pornografhi.
Jika bicara pornografhi, seharusnya Anda juga bicara tentang MORAL para ustad yang berkahwin dengan lebih dari 5 wanita. Otak siapa yang paling porno disini. Apakah nafsu atau pikiran anda yang berbuat demikian.
DI Chowkit, Kualalumpur, ada masjid negara. Disana banyak rumah tumpangan, yang setiap jumat banyak orang muslim yang mengaku kristen, kemudian melakukan perzinaan.
MALAYSIA dan Indonesia tidak sama. Malaysia adalah negara Islam, sedang Indonesia adalah sebuah Republik dengan aneka ragam agama dan adat istiadat.
Jika PLABOY dikatakan akan menganggu umad ISLAM, yang mana ? Bukankah umad kita yang penuh dengan kesyirikan menganggu mereka. Melempari dan menghancurkan gedung mereka. Apakah itu sikap seorang Muslim yang baik.
Kita sebagai muslim tidak hidup sendiri di Dunia. Banyak agama dan suku bangsa, serta budaya. Haruslah kita menghormati tersebut sebagai keanekaragaman, yang diciptakan oleh Tuhan yang maha kuasa.
Apakah yang Anda sebut sebagai pornografhi itu sudah memiliki batasannya. Kalau Anda menyebut sebagai hanya pandangan saja, itu karena egoisme saja. Karena semua orang punya kriteria tentang hal itu.
Haruslah diketahui, dalam setiap kitab suci pasti ada pembicaraan tentang seks. Apakah itu juga disebut sebagai pornografhi.
Saya empat tahun di Gombak, Kualalumpur. Saya melihat bagaimana para pria malaysia yang berjubah putih, main pelacur di rumah tumpangan di jalan Raja Alang. Mungkinkah salah satunya Anda atau teman Anda, di luar hari Jumat.
Saya berharap, Anda bisa menjadi seorang Islam yang moderat. Karena menurut saya, Agama harus menyesuaikan peradaban, bukan sebaliknya. Jika Anda keberatan, berarti anda harus banting komputer anda saat ini, karena didalamnya banyak peradaban yang bertentang dengan kitab suci.
Dan karena peradaban itulah kita mengetahui, bahwa kita tidak sendiri. Kita banyak muka, kepala dan hati. Tetapi jangan menjelekan orang karena anda tidak suka. Karena hati anda tidak bersih. Karena itu, bersihkah hjati anda, dan terimalah apa yang ada. Maka hal itu tidak akan membebani pikiran anda.
Kita lahir sebagai Islam, karena orangtua kita Islam. Kita lahir sebagai Kristen karena orangtua kita kristen. Kita tidak pernah menyuruh orang memeluk agama kita, karena itu dilarang nabi.
Maka kalau ada yang dirugikan akibat pornografhi, siapkan korban, siapkan siapa yang menjadi sebab. Barulah anda katakan kalau pornograhi adalah sebab yang mengakibatkan.
Jika Anda keberatan dengan surat saya ini, anda bisa kirim email ke saya di herbyjkT@yahoo.com.

9:53 PM  
Anonymous Anonymous said...

salam kenal http://moreniche-one.blogspot.com/

7:00 PM  

Post a Comment

<< Home